Review Yosi SetyoYosi Setyo Selasa, 04 Februari 2025 15:41:44

Segera Ganti Part Ini Kalau Sudah Loyo, Agar Kepala Nggak Benjol Seketika

Segera Ganti Part Ini Kalau Sudah Loyo, Agar Kepala Nggak Benjol Seketika
Yosi Setyo/OtoHub

Balancer back door sudah lemah segera diganti

OtoHub.co - Pada mobil keluaran sekarang ini hampir semua terdapat komponen hydraulic di bagasi atau kap mesin. Sering pula disebut sokbreker bagasi dan kap mesin.

Hal itu dikarenakan bentuk, cara kerja dan komponen internal yang mirip sekali dengan peredam kejut area kaki-kaki mobil.

Jika pada kaki-kaki, tugas sokbreker adalah sebagai pengatur rebound dari per, tidak pada sok bagasi dan kap mesin.

Tugasnya hanya sederhana, yaitu membantu mengangkat pintu bagasi yang sering dibuka-tutup ini.

Bentuk sokbreker bagasi ini mirip dengan sokbreker kaki-kaki. Ada tabung sokbreker yang berisi cairan oli dan gas nitrogen.

Ada pula as sokbreker yang berfungsi sebagai lengan yang mampu mengungkit pintu bagasi atau kap mesin.

Nah pasti Anda kesal bila saat membuka bagasi atau kap mesin tiba-tiba pintu turun secara tiba-tiba.

Banyak hal yang bisa menyebabkan komponen ini rusak. Misalnya debu dan panas.

Pada saat bagasi atau kap mesin sedang terbuka, sokbreker akan kontak dengan udara bebas yang rentan berdebu.

Debu tersebut akan menempel pada as sokbreker. Jika ditutup, debu di as sok berpotensi menggores seal yang bertugas untuk menahan gas nitrogen dan oli di dalam tabung sokbreker.

Khusus pada sok kap mesin, "Panas di mesin, bisa menjalar ke sok kap mesin. Selain panas yang bisa sebabkan seal di tabung sok getas dan debu dan kotoran juga bisa menyebabkan kebocoran. Ditambah faktor usia pemakaian dan kualitas dari tabung sok itu sendiri," ujar Wahono, Servive Manager Auto2000 Jati Asih, Bekasi.

Yosi Setyo/OtoHub


Sokbreker saat menopang kap mesin

Kerja sok paling berat, adalah saat pintu bagasi dan kap mesin terbuka. Hal itu karena terdapat sejenis piston yang harus menahan kompresi dari gas nitrogen plus beban dari pintu bagasi atau kap mesin.

Jika terlalu lama beroperasi, tak ayal komponen ini lebih mudah rusak.

Sebagai bukti, ada beberapa sok bagasi yang dikemas dalam kondisi as sok menutup, untuk menghindari kerja berat sokbreker selama belum dipakai.

Nah bagaimana dengan sok bagasi?

Hampir mirip dengan sok depan, namun panas mesin bukan sebagai penyebabnya ya.

"Kalau balancer back door sudah tidak berfungsi lagi alias loyo, karena memang sudah lemah pada tabung as sokbreker dan terjadi kebocoran oli," tukas Suwandi, Service Advisor bengkel resmi Suzuki Sejahtera Buana Trada (SBT) Pulogadung, Jakarta Timur.

Yosi Setyo/OtoHub

Rembesan oli, indikasi sok bagasi dan kap mesin rusak

DUA INDIKASI KERUSAKAN

Ada dua indikasi umum, jika komponen ini sudah rusak. Paling mudah adalah lemahnya sok dalam mengangkat bagasi atau kap mesin. 

Kalaupun masih kuat mengangkat, sok yang sudah lemah tidak mampu menahan beban dari bagasi atau kap mesin.

Jadi jangan heran jika bagasi atau kap mesin kembali turun setelah terbuka.

Indikasi kedua adalah, terdapat kebocoran oli di as sokbreker.

Jika sudah bocor, gas nitrogen didalamnya sudah pasti hilang dan tidak mampu menahan kompresi dari piston sokbreker.

Nah kalau sudah begini buruan ganti yaa, biar kepala nggak benjol!

Contoh harga balancer back door untuk Suzuki Ertiga adalah Rp 282.000/item x 2 (kiri dan kanan).

Sementara kalau support assy hood untuk Toyota Camry dibanderol sekitar Rp 2,4 jutaan.

Related Article

Related Category