News Harryt DaguHarryt Dagu Rabu, 29 Januari 2025 23:05:17

Nilai Investasi Sektor Otomotif Naik, Ini Tantangan di 2025 Nggak Kalah Besar, Ini Dia!

Nilai Investasi Sektor Otomotif Naik, Ini Tantangan di 2025 Nggak Kalah Besar, Ini Dia!
ADM

(Ilustrasi) Pabrik mobil Daihatsu Indonesia, di Karawang Jawa Barat

OtoHub.co -Meski industri otomotif menghadapi berbagai tekanan, investasi di sektor otomotif justru terus naik.


Berdasarkan data Kementerian Investasi, investasi otomotif tumbuh 43% dalam lima tahun terakhir, dengan nilai mencapai Rp 31,7 triliun pada September 2024.


Sebagian besar berasal dari Penanaman Modal Asing (PMA) senilai Rp 28,15 triliun, sedangkan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) menyumbang Rp 3,6 triliun.


Negara-negara seperti Jepang (Rp 75 triliun) dan Korea Selatan (Rp 44,25 triliun) jadi investor utama dalam periode 2019-2024, diikuti Singapura, Hong Kong, dan Tiongkok.


Investasi tersebut mengalir ke sektor mobil (Rp 107 triliun), roda dua dan tiga (Rp 16,7 triliun), serta baterai (Rp 22,1 triliun).


Namun, tantangan berat masih menanti di 2025. Hal ini terungkap dalam diskusi Prospek Industri Otomotif 2025 dan Peluang Insentif dari Pemerintah.

Yang Digelar Forum Wartawan Industri (Forwin) di Jakarta, Selasa (14/1/2025).

"Kenaikan PPN dan opsen PKB serta BBNKB bisa menghambat pertumbuhan," beber Setia Darta, Dirjen Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika Kemenperin.

Diperkirakan, penurunan kinerja industri otomotif mencapai Rp 4,21 triliun di 2024, dengan dampak ke sektor terkait seperti backward linkage (Rp 4,11 triliun) dan forward linkage (Rp 3,519 triliun).

Untuk menarik investasi lebih besar, pemerintah disebut telah menerapkan strategi.

Seperti insentif investasi kompetitif untuk sektor EV, perbaikan regulasi, hingga fasilitas seperti tax holiday dan pembebasan bea masuk.

Selain itu, Perpres No. 79 Tahun 2023 juga mengatur insentif untuk impor KBLBB CBU dan CKD dengan TKDN tertentu.

Menurut Dendy Apriadi dari Kementerian Investasi, langkah-langkah ini akan memperkuat daya saing industri otomotif nasional di pasar global.

"Kami juga mendorong penguatan pendidikan vokasi untuk membekali tenaga kerja sesuai kebutuhan industri," ujar Dendy.

Related Article

Related Category