News Harryt DaguHarryt Dagu Kamis, 27 Februari 2025 12:54:33

Isu Pertamax Oplosan Dipatahkan, DPR Minta Pertamina Tingkatkan Pengawasan dan Transparansi

Isu Pertamax Oplosan Dipatahkan, DPR Minta Pertamina Tingkatkan Pengawasan dan Transparansi
Pertamina Patra Niaga

Pertamina memastikan bahwa masyarakat mendapatkan BBM berkualitas tanpa ada praktik pencampuran atau oplosan

OtoHub.co - Dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi 12 DPR RI (26/2/2025), Pertamina Patra Niaga menepis tuduhan bahwa BBM mereka dioplos atau dicampur dengan produk lain.


Pelaksana Tugas Harian (Pth) Direktur Utama PT Pertamina Patra Niaga, Mars Ega Legowo, menegaskan bahwa skema pengadaan BBM Pertamina dilakukan secara transparan dan sesuai standar.


"Kami tidak mengubah RON dalam distribusi BBM. Baik dari kilang dalam negeri maupun impor, produk yang masuk ke terminal sudah dalam bentuk RON 90 dan RON 92. Tidak ada praktik oplosan," tegas Ega.


Pernyataan ini disampaikan untuk merespons maraknya isu di media sosial yang menyebutkan adanya perubahan kandungan BBM setelah sampai di SPBU.


Selain itu, Komisi 12 DPR RI menyoroti pentingnya pengawasan terhadap kualitas BBM yang beredar di pasaran, termasuk memastikan bahwa setiap SPBU memiliki hasil uji laboratorium.


"BBM yang masuk ke SPBU harus diuji secara rutin dan hasilnya bisa ditampilkan secara transparan agar masyarakat yakin bahwa kualitas BBM yang mereka beli sudah sesuai spesifikasi," ujar salah satu anggota Komisi 12 DPR RI.


Menanggapi hal ini, Mars Ega memastikan bahwa Pertamina sudah memiliki sistem pengawasan ketat.


Baca Juga:

Pertamina Tegaskan Pertamax dan Pertalite Bukan Dioplos, Tapi Cuma Ditambah Zat Ini

Pertamina Tegaskan Pertamax dan Pertalite Bukan Dioplos, Tapi Cuma Ditambah Zat Ini

"Kami sangat masif untuk melakukan sidak Q & Q (Quality dan Quantity). Mungkin Bapak Ibu juga sudah sering mendengar berita, kami berkolaborasi dengan Kementerian Perdagangan, kami juga berkolaborasi dengan Bareskrim Polri,"


"Juga menemukan indikasi-indikasi kecurangan di lapangan. Sehingga sangat tidak mungkin kami sendiri membuat skema-skema yang merugikan masyarakat," terang Ega merinci.


Pengadaan BBM: Kilang VS Impor


Dalam penjelasan, Pelaksana Tugas Harian (Pth) Direktur Utama PT Pertamina Patra Niaga, Mars Ega Legowo, membahas dua jalur utama pengadaan BBM oleh Pertamina.


Pertama, produksi dari kilang. Crude oil diolah menjadi BBM dengan spesifikasi yang telah ditentukan, seperti RON 90 untuk Pertalite dan RON 92 untuk Pertamax.


Kedua, lewat impor langsung, yakni BBM dipesan dengan spesifikasi yang sudah ditentukan dan diterima dalam kondisi siap edar.


"Sumbernya berbeda, tetapi hasil akhirnya tetap sama. Tidak ada perbedaan spesifikasi antara BBM impor dan BBM hasil kilang dalam negeri," terang Ega.


Dengan transparansi pengadaan dan pengawasan ketat di setiap tahap distribusi, Pertamina memastikan bahwa masyarakat mendapatkan BBM berkualitas tanpa ada praktik pencampuran atau oplosan.


Sementara itu, ditegaskan oleh Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga, Heppy Wulansari. Bahwa BBM yang masuk ke terminal Pertamina adalah produk jadi yang sudah memiliki standar oktan masing-masing.


"Produk yang masuk ke terminal BBM Pertamina merupakan produk jadi yang sesuai dengan RON masing-masing. Pertalite memiliki RON 90 dan Pertamax memiliki RON 92," ungkap Heppy, lewat pesan tertulis Selasa (25/2/2025).


Ia kembali menegaskan, spesifikasi yang disalurkan ke masyarakat sejak awal penerimaan produk di terminal Pertamina sudah sesuai dengan ketentuan pemerintah.


Menurut Heppy, satu-satunya perlakuan tambahan yang dilakukan terhadap Pertamax di terminal utama BBM adalah proses injeksi warna (dyes) dan additive.


"Jadi bukan pengoplosan atau mengubah RON. Injeksi warna hanya untuk membedakan produk, sedangkan additive berfungsi meningkatkan performa Pertamax. Masyarakat tidak perlu khawatir dengan kualitasnya," tegasnya lagi..


Begitupun setiap tahap distribusi diawasi oleh Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) untuk memastikan bahwa produk yang sampai ke masyarakat tetap dalam kondisi prima.


"Kami menaati seluruh prosedur untuk memastikan kualitas, dan distribusinya juga diawasi oleh Badan Pengatur Hilir Migas," imbuh Heppy.


Selain itu, Ia melanjutkan, Pertamina juga berkomitmen menjalankan prinsip Good Corporate Governance (GCG) dalam operasionalnya.


Senada dengan Heppy, VP Corporate Communication Pertamina, Fadjar Djoko Santoso, menegaskan bahwa Pertamina selalu menjaga mutu BBM yang dijual ke masyarakat.


"Masyarakat tidak perlu khawatir. Produk Pertamina yang dijual telah melalui rangkaian uji untuk memastikan kualitasnya dalam kondisi prima," kata Fadjar.

Related Article

Related Category