OtoHub.co - Arus balik Lebaran selalu menjadi tantangan tersendiri bagi para pemudik yang kembali ke kota asal. Perjalanan pulang seringkali penuh dengan kelelahan, kepadatan lalu lintas, hingga kondisi kendaraan yang tidak lagi prima.
Sayangnya, banyak pengemudi yang lengah dan melakukan kesalahan fatal di jalan, yang bukan hanya membahayakan diri sendiri, tetapi juga pengguna jalan lainnya.
Dari sekian banyak kesalahan yang sering terjadi di arus balik, ada 5 yang paling sering diabaikan. Salah satunya bahkan bisa berakibat fatal dan menjadi penyebab utama kecelakaan di jalan.
Apa saja kesalahan tersebut? Simak penjelasan dari Astra infra berkolaborasi dengan Training Director Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI), Sony Susmana.
1. Hindari Waktu Puncak, Manfaatkan Diskon Tol
Perencanaan perjalanan yang matang menjadi kunci utama. Astra Infra menyarankan agar pemudik menghindari waktu puncak arus balik yang biasanya terjadi pada H+3 hingga H+5 setelah Lebaran.
Selain itu, manfaatkan diskon tarif tol yang sering diberikan pada tanggal dan jam-jam tertentu untuk menghemat biaya perjalanan.
Baca Juga:
Arus Balik Lebaran 2025, Waspadai Puncak Kepadatan dan Manfaatkan Diskon Tol
2. Jangan Membawa Barang Berlebihan
Membawa barang terlalu banyak bisa berdampak pada stabilitas kendaraan. Muatan berlebih dapat membuat mobil lebih sulit dikendalikan, terutama saat melewati jalan tol dengan kecepatan tinggi.
Pastikan barang bawaan tidak mengganggu visibilitas pengemudi dan distribusi beban tetap seimbang.
3. Periksa Kendaraan dan Pastikan Kondisi Tubuh Tetap Fit
Sebelum berangkat, lakukan pengecekan menyeluruh pada kendaraan. Pastikan tekanan ban sesuai standar, rem berfungsi optimal, wiper bekerja dengan baik, serta cairan radiator dan oli dalam kondisi cukup.
Selain itu, kondisi fisik pengemudi juga harus prima. Usahakan untuk istirahat setiap empat jam sekali guna mencegah kelelahan dan microsleep yang bisa membahayakan perjalanan.
4. Terapkan Prinsip Safety Driving
Training Director Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI), Sony Susmana, mengingatkan pentingnya menerapkan prinsip berkendara aman atau five seeing habits untuk meminimalkan risiko kecelakaan.
Diawali dengan mengamati lingkungan sekitar untuk menghindari rasa kantuk dan microsleep.
Lalu gunakan komunikasi yang tepat dengan pengendara lain, baik melalui lampu sein maupun klakson.
Kemudian jaga jarak aman agar memiliki ruang untuk merespons kondisi darurat.
Jangan lupa patuhi batas kecepatan yang disesuaikan dengan kondisi jalan, serta kendalikan emosi agar tidak terpancing oleh pengemudi lain yang tidak tertib.
5. Alternatif Istirahat Jika Rest Area Penuh
Adanya lonjakan kendaraan, rest area di jalan tol sering kali penuh. Astra Infra menyarankan pemudik untuk tidak memaksakan diri berhenti di rest area yang sudah padat.
Sebagai alternatif, pemudik bisa keluar tol sementara untuk beristirahat di lokasi yang lebih nyaman. Keunggulan sistem pembayaran tol tertutup Astra Infra memungkinkan pengguna untuk keluar dan masuk kembali ke jalan tol tanpa dikenakan tarif tambahan.
Keselamatan dalam perjalanan arus balik adalah hal yang utama. Dengan persiapan matang dan penerapan prinsip berkendara aman, pemudik bisa kembali ke kota asal dengan selamat dan nyaman.