Review Andhika ArthawijayaAndhika Arthawijaya Jumat, 04 April 2025 13:30:00

DriVacation 2025 : 5 Keunggulan dan Kekurangan Wuling Air ev Pro Selama Dipakai Libur Lebaran

DriVacation 2025 : 5 Keunggulan dan Kekurangan Wuling Air ev Pro Selama Dipakai Libur Lebaran
Andhika A

Wuling Air ev Pro saat diajak berwisata di Taman Mini Indonesia Indah (TMII)

OtoHub.co Mudik dan libur Lebaran tahun ini terbilang cukup menyenangkan.

Pasalnya, durasi hari liburnya lumayan panjang, sehingga lebih maksimal menikmati kebersamaan dengan sanak saudara di kampung halaman, atau berwisata bersama keluarga.

OtoHubsendiri mengisi libur Lebaran kali ini dengan kegiatan DriVacation.

Dimana sebagian kru melakukan mudik ke kampung halamannya di beberapa kota di Jawa dan Banten, dan ada juga yang berwisata bersama keluarga di seputaran Jabodetabek, hingga Banten.

Tentu sekalian jajal line up terbaru dari beberapa pabrikan mobil.

Nah, kebetulan penulis kebagian ngetes city car EV (Electric Vehicle) terbaru dari Wuling yang baru diluncurkan pada gelaran IIMS 2025 kemarin.

Andhika A

Wuling Air ev Pro 300 KM

Yup, mobil listrik perkotaan yang dimaksud adalah Wuling Air ev Pro, versi tertinggi dari Air ev series saat ini.

Saat artikel ini dibuat, terhitung sudah 7 hari kami menjajal mobil listrik mungil ini berwisata di seputaran Jabodetabek.

Waktu seminggu tersebut terbilang cukup untuk mengeksplorasi semua kemampuannya.

Nah, selama pengujian ini, kami menemukan 5 poin yang jadi kelebihan dan kekurangan dari mobil ini.

Ok, kita bahas kelebihannya dulu ya.

1. Desain

Memang dari segi tampilan, Air ev Pro sekilas mirip dengan generasi sebelumnya.

Namun bila dicermati lebih seksama, banyak pembaruan yang dilakukan Wuling pada varian tertinggi dari city car EV andalannya tersebut.

Mulai dari penyematan dual tone pada body (selain warna hitam), lalu tampilan peleknya juga kece dengan desain dop baru.

Andhika A

Illumination Wuling Logo di bagian depan, tepatnya di tutup port charging

Kemudian ada Illumintaion Wuling Logo pada moncong depan yang cukup atraktif, lampu depannya sudah LED projector spion dilengkapi lampu sein LED, serta penggunaan wiper jenis frameless.

Lalu di interior, pewarnaan bertema Tamarind Sunset, dimana memadukan warna cokelat muda, beige, putih dan beberapa ornament silver, membuat kabin jadi bernuansa ceria dan terkesan retro modern.

Andhika A

Warna interior terkesan ceria dan retro modern

Jok dan beberapa panel di dasbor dan pintu juga sudah dilapis material kulit, termasuk di setir.

Lalu head unitnya juga lebar, yakni 10,25 inci, dan dirancang nyambung dengan meter cluster yang lebarnya sama. Keren!

2. Kabin Luas

Nah, ini yang bikin kami kagum. Meski sejatinya konvigrasi kursi di mobil mungil ini hanya diperuntukkan untuk 4 orang, namun ternyata masih nyaman buat mengangkut 5 penumpang.

Andhika A

Masih tergolong nyaman diisi 5 penumpang, dua di depan dan tiga di belakang

Yaitu 2 penumpang di baris depan, dan 3 di bangku belakang.

Tapi tentunya untuk bisa muat 3 orang di jok belakang, postur tubuhnya yang ramping loh, hehehe..

3. Bertenaga dan Jarak Tempuh Jauh

Untuk varian Pro ini dibekali motor satu buah listrik yang menggerak roda belakang.

Tenaga maksimum yang dihasilkan motor listrik tersebut memang tidak lah besar, hanya 40 dk dengan torsi 110 Nm.

Namun karena dimensinya mungil dan pastinya bobotnya juga enteng, performa segitu kami rasakan cukup bertenaga, sekalipun kabin diisi full penumpang.

Andhika A

Performa cukup bertenaga saat dijajal berlari kencang di jalan tol

Buktinya tarikan mobil tetap terasa enteng dan mampu berlari cepat hingga lebih dari 100 km/jam.

Dan kerennya lagi, meski ia hanya dibekali baterai berkapasitas 26,7 kWh, namun jarak tempuhnya bisa sampai 300 km loh.

Lumayan jauh nih untuk sebuah city car listrik.

4. Manuver Lincah & Stabil

Dengan dimensi yang mungil, dimana panjangnya hanya 2.974 meter, lebar 1.505 meter, tinggi 1.631, serta wheelbase sejauh 2.010 meter, membuat manuvernya jadi sangat lincah.

Baik ketika dipakai di jalan-jalan yang sempit seperti di komplek perumahan, maupun buat nyelap-nyelip di kemacetan.

Andhika A

Dimensi yang kompak membuatnya lincah bermanuver di jalan sempit

Kinerja suspensinya yang mengusung konstruksi McPherson Strut di bagian depan dan 3-link coil spring di belakang, tergolong cukup nyaman dan stabil untuk sebuah city car dengan sumbu roda pendek.

Buktinya ketika melewati jalan rusak, marka kejut atau polisi tidur, tidak membuat penumpang seperti dikocok.

5. Harga & Fitur

Dengan banderol saat ini Rp 252 juta on the road Jakarta setelah terkena insentif PPnBN, fitur yang disematkan pada varian tertinggi Air ev ini terbilang lebih dari cukup nih untuk pemakaian harian di perkotaan.

Misal dari segi safety, ia sudah dilengkapi dual airbags untuk driver dan penumpang depan.

Lalu sistem pengereman sudah ABS dan EBD, kemudian sudah dilengkapi Electronic Stability Control (ESC).

Selain itu, ada Electric Parking Brake with Automatic Vehicle Holding, Hill Hold Control (HHC), ISOFIX, Sound Module for Pedestrian Warning, plus Tire Pressure Monitoring System (TPMS).

Andhika A

Kelengkapan fiturnya cukup untuk penggunaan harian di perkotaan

Selain itu nyetel posisi transmisinya sudah model knop putar, lalu dilengkapi pula dengan rear parking sensor dan kamera mundur, Auto Door Unlock Upon Impact, hingga Immobilizer and Anti-theft Alarm.

Belum lagi adanya fitur voice command berbahasa Indonesia alias WIND (Wuling Indonesian Command) dan IoV Wuling Remote Control App.

KEKURANGAN

Tapi dari semua kelebihan tadi, ada 5 hal yang kami rasakan agak mengganggu kenyamanan berkendara.

Pertama, kaca belakang tidak dilengkapi wiper. Ini membuat kami agak kesulitan untuk memantau situasi di belakang kendaraan ketika kaca belakang kotor saat berkendara di kondisi hujan.

Memang sih di kaca belakang sudah dibekali defogger, namun fitur ini hanya untuk mengantisipasi embun di kaca, bukan buat membersihkan kotoran yang nempel.

Andhika A

Kaca belakang tidak dilengkapi wiper

Kedua, volume bagasi belakang kecil benget, hanya bisa nampung barang sedikit. Itu pun yang berdimesin kecil

Andhika A

Bagasi yang bisa muat barang sedikit

Ketiga, ia belum support fast charging, sehingga butuh waktu lama untuk ngecas baterainya.

Ketika kami coba mengisi baterainya sebanyak 13 kWh mengunakan AC charging di SPKLU milik PLN, butuh waktu hampir 2 jam dari sisa baterai 54% hingga terisi 98%.

Andhika A

Masih butuh waktu lama untuk ngecas baterainya

Bayangkan bila harus melakukan perjalanan yang agak jauh atau melewati medan berat yang banyak memakan daya baterai, mesti rela nunggu lama tuh untuk ngecas ulang.

Masih mending kalau di SPKLU-nya lagi kosong, nah jika kebetulan pas lagi banyak pengguna mobil listrik yang antre buat ngecas, bakal nunggu berjam-jam tuh.

Keempat, posisi safety belt untuk driver maupun penumpang depan agak sulit dijangkau.

Akan merepotkan bagi lansia atau pengguna yang punya masalah pada tulang belakang.

Soalnya mesti memutar badan ke belakang untuk bisa meraih safety beltnya, atau memundurkan posisi jok hingga mentok ke belakang.

Kelima atau terakhir, kabin tidak terlalu kedap, masih agak terdengar noise yang luar, terutama suara dengung dari putaran motor listriknya.

Related Article

Related Category