OtoHub.co - Optimisme industri otomotif Indonesia diprediksi bakal kembali bergairah.
Daya beli masyarakat diproyeksikan meningkat, didukung oleh kebijakan ekonomi yang lebih kondusif dan pasar otomotif yang semakin berkembang.
Menurut Economist PT Bank Danamon Indonesia Tbk, Hosianna Evalita Situmorang, kebijakan Bank Indonesia yang mempertahankan suku bunga setelah penurunan suku bunga The Fed pada September lalu akan mulai terasa dampaknya.
Diharapkan kredit kendaraan jadi lebih ringan, sehingga makin banyak masyarakat yang tertarik membeli mobil atau motor baru.
"Suku bunga yang turun akan mendorong masyarakat lebih optimistis. Hal ini yang membuat daya beli bisa naik lagi. Karena konsumen harus yakin dulu bahwa ekonomi akan menuju ke arah yang lebih baik," ujar Hosianna.
Tahun ini, industri otomotif Indonesia menargetkan penjualan 1 juta unit mobil. Ini jadi peluang besar bagi pabrikan Jepang dan Tiongkok untuk semakin ekspansi di pasar Indonesia.
Pemerintah juga turut memberikan dukungan melalui relaksasi TKDN (Tingkat Komponen Dalam Negeri), yang memungkinkan produsen untuk memperkenalkan produk mereka lebih dulu sebelum berinvestasi besar-besaran dalam pembangunan pabrik.
"Kebijakan ini dalam koridor yang positif ke depan karena akan ada transfer teknologi dan penciptaan lapangan pekerjaan secara bertahap untuk industri otomotif," lanjut Hosianna.
Dukungan finansial juga jadi kunci pertumbuhan industri otomotif. PT Bank Danamon Indonesia Tbk, Adira Finance, dan MUFG hadir sebagai ekosistem keuangan yang siap membantu dari hulu ke hilir, mulai dari produsen hingga konsumen.
Menurut Global Alliance Strategy Director PT Bank Danamon Indonesia Tbk, Jin Yoshida, kolaborasi antara Danamon, Adira Finance, dan MUFG akan memberikan solusi keuangan yang komprehensif.
"Sebagai contoh, Adira membantu konsumen dengan harga yang kompetitif. Sementara itu, Danamon dan MUFG dapat mendukung ekosistem otomotif, baik dari produsen maupun bisnis pendukung lainnya," jelas Jin.
Ke depan, Danamon menargetkan pertumbuhan kredit otomotif 11-13%, dengan tetap mengedepankan prinsip kehati-hatian dalam menjaga kualitas kredit.
"Kami ingin tumbuh berkelanjutan dan berkontribusi besar ke industri otomotif di Indonesia," tutup Jin.