OtoHub.co - Banyak yang beranggapan mobil-mobil keluaran Jepang saat terjadi kecelakaan gampang sekali ringsek, terutama saat membentur bagian depan.
Tak seperti mobil dari negara lain, salah satunya dari China, dimana banyak beredar video pembuktian kekuatan beberapa mobil asal negeri tirai bambu tersebut di media sosial.
Hal itu lantas menimbulkan anggapan bahwa struktur crumple zone yang banyak diadopsi pada sasis mobil-mobil Jepang, hanya akal-akalan untuk mengurangi biaya produksi. Benar kah?
"Crumple zone itu sangat penting. Berfungsi untuk meredam benturan saat terjadi kecelakaan," bilang Vice President PT Suzuki Indomobil Motor (SIM), Hoshino Masaharu saat sesi tanya jawab soal teknologi sasis Suzuki di booth Suzuki dalam gelaran IIMS 2025 Jumat kemarin (21/2).
Masih kata pria yang ahli soal struktur sasis dan bodi ini, justru sangat berbahaya bagi penumpang bila struktur rangka bagian depan terlalu keras.

Struktur rangka bagian depan tidak boleh terlalu keras, agar mampu meredam benturan saat tabrakan
"Kalau mobil itu dibuat kokoh kayak tank misalnya, ketika nabrak penumpang di dalamnya bisa lewat (meninggal) duluan. Karena benturannya tidak teredam," tukasnya.
Namun dalam merancang area crumple zone tersebut kata Hishino tidak bisa sembarangan.
Bahkan dari sisi engineer design, lanjutnya, jika jarak atau panjang dari sisi depan mobil hingga ke bagian casis yang jadi pembatas kabin itu kurang, juga akan berisiko terhadap penumpang mobil tersebut.

Panjang antara sisi depan rangka ke bagian pembatas kabin dengan mesin juga tidak boleh kurang, ada hitungannya
"Jadi menurut kami (Suzuki) bahwa itu (area depan) tidak boleh terlalu keras, supaya bisa melindungi penumpang," tambahnya.
Lebih lanjut Hoshino mengatakan bahwa Suzuki dalam mendesain mobil, bila terjadi tabrakan, mobilnya memang bisa remuk, tapi penumpang di dalamnya tetap aman dan bisa keluar dari mobil karena pintunya masih bisa dibuka.
Ia lantas menunjukkan bagian-bagian pada sasis mobil Suzuki, terutama yang menopang kabin, dirancang lebih kuat menahan benturan, sehingga kabin dan isinya tetap terlindungi.