Review Harryt DaguHarryt Dagu Jumat, 31 Januari 2025 16:08:18

Biodiesel B40 Resmi Berlaku, dari Minyak Sawit ke Tangki Mobil, Begini Sejarahnya di Indonesia

Biodiesel B40 Resmi Berlaku, dari Minyak Sawit ke Tangki Mobil, Begini Sejarahnya di Indonesia
Pertamina

(Ilustrasi) Biosolar B40 sedang diuji coba jalan sejak tahun lalu.

OtoHub.co -Terhitung mulai 1 Januari 2025, Pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memastikan biodiesel dengan campuran minyak sawit 40% alias B40 mulai diberlakukan.


Sebelumnya, telah berlaku biodiesel dengan campuran B30, yang dinilai berhasil mengurangi ketergantungan impor BBM (Bahan Bakar Minyak).


Inisiatif tersebut juga diklaim sebagai langkah keberhasilan dalam menjadikan Indonesia sebagai negara pertama di dunia, yang menerapkan biodiesel secara nasional.


Sejarah panjang biodiesel di Indonesia, dimulai pada 2008 dengan program mandatori B2.5, yaitu campuran 2,5% biodiesel FAME (Fatty Acid Methyl Ester) dengan bahan bakar solar.


Seiring waktu, pemerintah meningkatkan mandatori tersebut untuk mendukung kemandirian energi dan memanfaatkan potensi besar dari minyak sawit lokal.


Perjalanan biodiesel berlanjut di tahun 2010, melalui penerapan mandatori B7 dengan campuran 7% biodiesel.


Lalu kandungan FAME ditambah menjadi 15% di tahun 2015.


Kemudian di tahun 2020, diterapkan implementasi B30 yang mencampurkan 30% biodiesel.


Diteruskan dengan menaikkan campuran FAME menjadi 35% terhitung sejak 1 Agustus 2023, yang artinya efektif disebut biodiesel B35.


Peningkatan kandungan FAME dari minyak kelapa sawit merupakan upaya menggenjot penyerapan biofuel hasil produksi nasional.


Total kapasitas terpasang produksi biofuel Indonesia cukup besar, yakni sekitar 12-14 juta kL (kiloliter).


Sedangkan yang digunakan untuk campuran bahan bakar minyak hanya sekitar 2-4 juta KL pada 2020.


Tak heran, mandatori biodiesel ini ditangani langsung oleh Menko Perekonomian sebagai komando regulator, yang di bawahnya menaungi Kementerian BUMN, Kementerian ESDM, Pertamina.


Serta melibatkan BPDP KS (Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit), hingga Aprobi (Asosiasi Produsen Biofuel Indonesia).


PT Pertamina menyebut, implementasi biodiesel telah berhasil menghemat devisa negara hingga Rp 122 triliun dan memberikan dampak ekonomi bagi sekitar 16,5 juta petani sawit di Indonesia.


Dilanjut, biosolar B40 diterapkan pada 2025 yang terdiri dari campuran 40% FAME dan 60% solar.


Menurut Nicke Widyawati, Direktur Utama Pertamina, implementasi B40 tidak hanya mendukung keberlanjutan lingkungan, tetapi juga memperkuat ketahanan energi nasional.


"Dengan teknologi seperti katalis Merah Putih dan produk seperti D100, Indonesia menunjukkan bahwa kita mampu memimpin inovasi energi hijau," ujar Nicke.


Artinya, bakal meningkat terus sampai biosolar B100, alias minyak solar murni dari bahan nabati.

Related Article

Related Category