Perjalanan Mudik Sebaiknya Pagi atau Malam Hari? Berikut Saran Dari Ahlinya

News Yosi Setyo
Senin, 24 Maret 2025 16:48:39
Yosi Setyo/OtoHub

Pilih mudik pagi hari atau malam hari?

OtoHub.co - Tidak terasa mudik Lebaran 2025 sudah dimulai hari ini. Nah bisa jadi Anda sudah mempersiapkan segala hal mulai dari sekarang. 

Yang menjadi pertanyaan kapan waktu yang pas memutuskan perjalanan, pagi hari atau malam hari?

Mungkin agak membingungkan buat Anda yang baru pertama kali mudik atau jarang bepergian jauh menggunakan kendaraan pribadi.

"Perjalanan pada saat terang (pagi/siang) atau gelap (malam) itu disesuaikan dengan kemampuan pengemudi masing-masing," buka Sony Susmana, Safety Officer SDCI (Safety Defensive Consultant Indonesia) saat dihubungi OtoHub lewat sambungan telepon (23/3).

Masih kata Sony, yang patut diperhatikan adalah pengemudi harus paham segala resiko selama di perjalanan. Contoh paling krusial yakni saat mobil bermasalah pada malam hari dan butuh pertolongan biasanya agak susah, apalagi terjadi di jalan nasional.

Baca Juga:

Mau Mudik Nyaman dan Aman, Sebaiknya Cek Dulu Poin-poin Ini Biar Mobil Sehat Selama Perjalanan

Yosi Setyo/OtoHub

Mudik saat malam hari, boleh saja tergantung kondisi pengemudinya

Selain butuh pertolongan agak susah pada malam hari, rawan kejahatan juga lebih sering terjadi pada malam hari. "Tapi semua itu kembali ke pengemudi masing-masing," ujar Sony.

Bagaimana dengan siang hari?

"Kalau saran saya perjalanan pada saat terang lebih baik. Tapi perjalanan pagi atau siang hari juga bukan tanpa masalah. Saat mudik sambil berpuasa tentu menahan lapar, haus, emosi dan sebagainya. Belum ditambah terik matahari atau menghadapi kemacetan. Hal-hal tersebut harus menjadi perhatian bagi para pengemudi," wanti, Sony.

Jadi pilihannya perjalanan terang atau malam, tergantung kondisi masing-masing. Selain menyiapkan mobil yang sehat, tentu mental yang sehat juga harus disiapkan para pengemudi.   

Nah berikut ini pertimbangan ketika melakukan perjalanan jauh seperti mudik saat pagi atau malam hari.

1.    Jam Biologis Manusia

Perjalanan pada saat pagi tentu pas dengan jam bilogis manusia. "Artinya pada pagi hari siklus tubuh manusia memang sedang beraktifitas," ujar Sony.

Sehingga terhindar dari risiko mengantuk dan lelah. Berbeda dengan berkendara malam hari jam biologis manusia harusnya istirahat.

"Itulah mengapa biasanya nyetir malam itu para pengemudi mempersiapkan energi drink dan lain sebagainya. Namun terkadang itu pun tidak bisa melawan kantuk", tambah Sony.

Caranya antisipasi melawan ngantuk adalah durasi menyetir tidak lagi 3 atau 4 jam, namun maksimal 2 jam harus istirahat.

Lalu tidak mempunyai rabun malam karena ini berkaitan dengan sinar lampu dari mobil dari arah berlawanan.

Terakhir harus mempersiapkan co-driver. "Nah ketiga hal ini yang harus diperhatikan saat berkendara malam hari," tambah Sony.

Yosi Setyo/OtoHub

Perhatikan jam biologis saat berkendara baik siang maupun malam hari
 
2. Kondisi Lalu Lintas

Saat perjalanan malam hari tentu lebih adem dan sejuk sehingga nyaman berkendara. Sedangkan berkendara pada siang hari harus mempersiapkan segala hal yang dibutuhkan bagaimana menangkal terik matahari dan Highway hypnosis.

Yang menjadi catatan serius saat menghadapi rekayasa lalu lintas yaitu contra flow di jalan tol.

"Jadi pada jalur contra flow yang dibuka satu atau dua lajur kecepatan 60 Km/jam. Sedangkan pada saat mobil bermasalah, saat berhenti mobil diposisikan dilajur kiri," tegas Sony.

Rekayasa lalu-lintas ada satu lagi yaitu one way. Kecepatan masih dianjurkan di 60 Km/jam. "Namun bila kecepatan lebih dari 60 km/jam yaitu 80-100 km/jam mobil berada di lajur sebelah kiri tengah atau kanan," ujar Sony.

3. Jarak Pandang

Jarak pandang penting dipertimbangkan oleh pengemudi. Faktor ini akan mempengaruhi kecepatan perjalanan dan juga keselamatan. Khususnya kalau turun hujan di jalan atau melewati wilayah pegunungan yang berkabut.          

4. Fasilitas Penunjang di Jalan

Perhatikan pula fasilitas penunjang saat melakukan perjalanan jauh. Fasilitas ini seperti SPBU atau pom bensin, rest area, kamar mandi, masjid, minimarket, tempat makan, dan sebagainya. Patut diperhatikan bahwa hampir semua fasilitas umum bakal padat di musim mudik Lebaran.

Yosi Setyo/OtoHub

Manfaatkan fasilitas di rest area

5. Rambu dan Marka Jalan

Perhatikan dan patuhi rambu-rambu di baik jalan nasional maupun tol dan marka jalan supaya tidak salah arah dan tersesat.

"Kesimpulannya, saat berkendara maksimal 3-4 jam lanjut istirahat ke rest area selama 15-30 menit. Agar perjalanan berikutnya lebih fresh otak dan otot manusia. Idealnya juga ada pengganti driver akan lebih aman," tutup Sony.

Yosi Setyo/OtoHub

Perhatikan batas kecepatan berkendara di jalan bebas hambatan

Bicara soal pilihan berkendara apakah pagi hari atau malam hari, yang menarik saat ini di beberapa sudut atau titik jalan tol ada billboard yang memajang sebuah rangka mobil.

Kalau dilihat dari tulisan yang terbaca keluaran mobil Suzuki. Kira-kira SUV atau MPV yaa dari bentuk rangkanya? 

Yosi Setyo/OtoHub

Siluet rangka mobil Suzuki di rest area di tol Jagorawi Km 10, kira-kira mobil jenis apa nih?

Bagikan

Baca Artikel Asli